Label

Laporkan Penyalahgunaan

Langsung ke konten utama

Jeanne, Savior Betrayed : Chapter 3 - A Brief Respite

English

Back when we were still human, our world was ravaged by a war. As to what sparked the war, there was one prevailing theory.
Mikaela : "Your Majesty! Please, let her go! Do you really think she would leak military secrets?"
King : "I must admit, the contributions of both you and your sister to our country are significant, and as such I would be inclined to-"
Minister : "You mustn't, Your Majesty! You would be playing right into their hands! The nobility are calling for immediate and swift justice for the witch's crimes. If they were to get wind that she was to be pardoned... It would not bode well for the people's trust, to say the least. This war has caused great discontent. As such, I suggest a public execution."
Mikaela : "How could you suggest such a thing!?"
King : "I suppose...it is the only way."
Mikaela : "Your Majesty, Jeanne fought for this country... For everyone here! She's not even a proper warrior, just a girl who loves flowers, and yet she still-"
Minister : "Then we shall provide a special floral offering for her grave."
Mikaela : "You bastard!"
Minister : "Unsheathing a sword on castle grounds is an act of treason! Guards! Take her away!"
Mikaela : "If you execute her... I won't let you get away with it! You hear me!?"
Mikaela : "The knight who tipped them off with a false report was the same one who took me away. Maybe he was jealous of how admirable Jeanne proved to be on the battlefield. Rumors spread, and Jeanne was made out to be the instigator of the entire invasion. And I couldn't do anything to stop it. Jeanne saw it all in one of her visions... The destruction of the kingdom... She laid her flowers down to take up a sword instead, and still...Still..."

Angry Mob : "More wood! More wood on the pyre! Burn the witch before she hurts anyone else! Fan those flames! She ain't human! Witches ain't like the rest of us!"
Mikaela : "When I broke free from my prison cell, what I saw was hell on earth. Jeanne's screams echoed throughout the entire town...While people whooped and cheered. I didn't know who to blame... Who to kill...So I just struck the ground with my sword and cried my heart out. Aaaaaaaaaaaarghhh!!! This world means nothing to me anymore. Without Jeanne in it... Without her... "
??? : "I will save your sister. I understand your anger, your despair— I am the only one who understands."
Mikaela : "You can...save Jeanne...?"
??? : "Yes. I can save her. I can save you"
Mikaela : "...What do I need to do?"
??? : "Enter into a contract with me. That is all. Do it, and both of you shall be safe in my world. "
Mikaela : "You can't save her here?"
??? : "I am quite sure you would rather not stay here. As would she."
Mikaela : "... You're right. There is nothing left for us in this world. And I'd do anything to put an end to her suffering..."
??? : "Then the deal is sealed. You will disappear from this world, and be reborn again into my world."
Mikaela : "Good! Whatever it takes, I don't care! As long as I can save Jeanne... "
??? : "I have high hopes for you both."
Mikaela : "Hold on, Jeanne... I'll save you..."
Chief Executioner : "H-Huh? What is happening? I can't hear her anymore... Wait a minute, she's gone!? She can't have burned down that quickly! And even if her flesh had burned, there'd be bones! Quick! Put the fire out! We need the bones to prove she's dead! Or else it'll be on us!"
Mikaela : "And that's how we came to this world. We were transformed- And I lost my life in the process. But I don't mind. Because she's alive."
In the middle of the forest around church
Jeanne : "Mikaela, what's wrong?"
Mikaela : "Oh, nothing...Hey, look over there!"
Jeanne : "A...fountain? What is it doing here?"
Mikaela : "Don't you think it looks just like the little fountain near our old village?"
Jeanne : "Yes, it does... But, Mikaela... Why are you wearing a bathing suit?"
Mikaela : "I felt like changing things up a bit. Come on, why don't you try it too!"
Jeanne : "Me?"
Mikaela : "Come on, just do it!"
Jeanne : "..."
Mikaela : "Yep, looking good! There she is, that's my little sister!"
Jeanne : "This will "change things up"?"


Mikaela : "Oh, it will! Come on, like this!"
Jeanne : "Ack! Don't splash me! Unless you're ready for consequences-!"
Mikaela : "Yikes! Not bad, Jeanne! Haha, this reminds me of when we used to play by that fountain. "
Jeanne : "Geez, how old were we back then?"
Mikaela : "I remember it like it was just yesterday."
Jeanne : "We used to have so much fun together..."
Rustle, rustle
Mikaela : "It's just a bird. It flew off."
Jeanne : "I thought it. I thought it was that deranged man for a moment."
Mikaela : "He did say he'd be back... Why don't we go check what's over there? I think I can see something."
Jeanne and Mikaela explore to somewhere near there
Jeanne : " Wow, what a deep cave..."
Mikaela : "Kinda creepy, huh?"
Jeanne : "..."
Mikaela : "And not just the cave, eh? You've been cling- ing to me ever since we entered this forest."
Jeanne : "So that I wouldn't get lost..."
Mikaela : "Really? I could have sworn it was because of something else..."
Jeanne : "You're being mean. You've got that same look as that guy had."
Mikaela : "That guy? With the moustache and all!? No way!"
Jeanne : "I think it's time to go home to pray."
Mikaela : "No, wait, Jeanne! Don't you want to check out this cave?"
At the night
Mikaela : "Sorry! I'm sorry...!"
Jeanne : "I am no longer upset with you."
Mikaela : "Such proper language! You don't usually talk to me like that."
Jeanne : "I'm not mad at you, okay?"
Mikaela : "Oh, thank God. I'm really sorry."
Jeanne : "It's fine. I'm the one who should be apologizing. I'm the reason you died..."
Mikaela : "What are you talking about? We've been over this before. I'm just glad that you're alive, Jeanne."
Jeanne : "..."
Mikaela : " And I can still interact with the world! Not with people, though... But I can still talk to you! That's enough for me."
Jeanne : "...Thank you, Mikaela."
Mikaela : "Come on, let's head back to the church."
Jeanne : "I'm so, so sorry, Mikaela."
In the village
Villager A : "Did you find him?"


Indonesia

Saat kami masih menjadi manusia, dunia kami dilanda perang. Mengenai apa yang memicu perang, ada satu teori yang berlaku.
Mikaela : "Yang Mulia! Tolong, lepaskan dia! Apa kau benar-benar berpikir dia akan membocorkan rahasia militer?"
King : "Harus kuakui, kontribusimu dan saudarimu kepada negara sangat signifikan, dan karena itu aku cenderung untuk-"
Minister : "Anda tidak boleh, Yang Mulia! Anda akan masuk ke permainan tepat di tangan mereka! Bangsawan ingin keadilan segera dan cepat untuk hukum kejahatan penyihir. Jika mereka mendapat kabar bahwa dia akan diampuni. Itu bukan pertanda baik bagi kepercayaan rakyat. Perang ini telah menyebabkan ketidakpuasan yang besar. Karena itu, aku menyarankan eksekusi publik."
Mikaela : "Bagaimana bisa kau menyarankan hal seperti itu!?"
King : "Mungkin... ini adalah satu-satunya cara."
Mikaela : "Yang Mulia, Jeanne berjuang untuk negara ini... Untuk semua orang di sini! Padahal, dia bukan seorang pejuang, hanya seorang gadis yang mencintai bunga, namun dia masih-"
Minister : "Kami akan memberikan persembahan bunga khusus untuk makamnya."
Mikaela : "Kau bajingan!"
Minister : "Menghunus pedang di daerah kastil adalah tindakan pengkhianatan! Pengawal! Bawa dia pergi!"
Mikaela : "Jika kau mengeksekusinya. Aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja! Kau dengar aku!?"
Mikaela : "Ksatria yang memberi tahu mereka dengan laporan palsu adalah orang yang sama yang membawa aku pergi. Mungkin dia cemburu dengan betapa mengagumkannya Jeanne di medan perang. Rumor menyebar, dan Jeanne dianggap sebagai penghasut seluruh invasi. Dan aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikannya. Jeanne melihat semuanya dalam salah satu ramalannya... Kehancuran kerajaan... Dia meletakkan bunganya untuk mengambil pedang sebagai gantinya, dan tetap saja... Tetap saja..."

Angry Mob : "Lebih banyak kayu! Lebih banyak kayu di atas tumpukan kayu! Bakar penyihir itu sebelum dia menyakiti orang lain! Kobarkan apinya! Dia bukan manusia! Penyihir tidak seperti kita semua!"
Mikaela : "Ketika aku membebaskan diri dari sel penjara, yang kulihat adalah neraka di bumi. Jeritan Jeanne bergema di seluruh kota... Sementara orang-orang bersorak-sorai. Aku tidak tahu siapa yang harus disalahkan... Siapa yang harus dibunuh... Jadi aku hanya memukul tanah dengan pedang aku dan berteriak sekuat tenaga. Aaaaaaaaaaaarghhh !!! Dunia ini tidak berarti apa-apa lagi bagiku. Tanpa Jeanne di dalamnya... Tanpa dia..."
??? : "Aku akan menyelamatkan adikmu. Aku mengerti kemarahanmu, rasa putus asa- hanya aku satu-satunya yang mengerti."
Mikaela : "Kau bisa... selamatkan Jeanne...?"
??? : "Ya. Aku bisa menyelamatkannya. Aku bisa menyelamatkanmu."
Mikaela : "... Apa yang harus kulakukan?"
??? : "Buatlah kontrak denganku. Itu saja. Lakukanlah, dan kalian berdua akan aman di duniaku."
Mikaela : "Kau tidak bisa menyelamatkannya di sini?"
??? : "Aku cukup yakin kau tidak akan mau tinggal di sini. Seperti halnya dia."
Mikaela : "... Kau benar. Tidak ada yang tersisa bagi kami di dunia ini. Dan aku akan melakukan apa saja untuk mengakhiri penderitaannya..."
??? : "Maka kontrak telah terjalin. Kau akan menghilang dari dunia ini, dan terlahir kembali ke duniaku."
Mikaela : "Bagus! Apa pun yang diperlukan, aku tidak peduli! Selama aku bisa menyelamatkan Jeanne."
??? : "Aku menaruh harapan yang tinggi padamu berdua."
Mikaela : "Tunggu, Jeanne... Aku akan menyelamatkanmu..."
Chief Executioner : "H-Hah? Apa yang terjadi? Aku tidak bisa mendengarnya lagi... Tunggu sebentar, dia sudah pergi!? Dia tidak mungkin terbakar secepat itu! Bahkan jika dagingnya terbakar, pasti ada tulang belulangnya! Cepat! Padamkan apinya! Kita perlu memastikannya apakah dia sudah mati! Itu akan menjadi tanggung jawab kita!"
Mikaela : "Dan begitulah cara kami datang ke dunia ini. Kami berubah - dan aku kehilangan nyawaku dalam prosesnya. Tapi aku tidak keberatan. Karena dia masih hidup."
Di tengah hutan di sekitar gereja
Jeanne : "Mikaela, ada apa?"
Mikaela : "Oh, tidak ada apa-apa... Hei, lihat di sana!"
Jeanne : "A... air mancur? Apa yang dilakukannya di sini?"
Mikaela : "Tidakkah menurutmu ini terlihat seperti air mancur kecil di dekat desa tua kita?"
Jeanne : "Ya, benar... Tapi, Mikaela... Kenapa kau memakai baju renang?"
Mikaela : "Aku ingin sedikit mengubah suasana. Ayo, mengapa Kau tidak ikutan juga!"
Jeanne : "Aku?"
Mikaela : "Ayo, lakukan saja!"
Jeanne : "..."
Mikaela : "Ya, terlihat bagus! Itu dia, itu adik perempuanku!"
Jeanne : "Ini akan "mengubah suasana"?"

Mikaela : "Tentu! Ayo, seperti ini!"
Jeanne : "Ack! Jangan siram aku! Kecuali kau siap dengan konsekuensinya-!"
Mikaela : "Yikes! Lumayan, Jeanne! Haha, ini mengingatkanku saat kita bermain di dekat air mancur."
Jeanne : "Ya ampun, berapa umur kita saat itu?"
Mikaela : "Aku mengingatnya seperti baru kemarin."
Jeanne : "Kita dulu bersenang-senang bersama..."
Gemerisik, gemerisik
Mikaela : "Itu hanya seekor burung. Dia terbang."
Jeanne : "Aku pikir itu. Aku pikir itu adalah pria gila untuk sesaat."
Mikaela : "Dia bilang dia akan kembali... Mau pergi untuk memeriksa apa yang ada di sana? Kupikir aku bisa melihat sesuatu."
Jeanne dan Mikaela menjelajah ke suatu tempat di dekat sana
Jeanne : " Wow, gua yang sangat dalam..."
Mikaela : "Agak menyeramkan, ya?"
Jeanne : "..."
Mikaela : "Dan bukan hanya gua, eh? Kamu sudah melekat padaku sejak kita memasuki hutan ini."
Jeanne : "Agar aku tidak tersesat..."
Mikaela : "Benarkah? Bukankah karena hal lain..."
Jeanne : "Kau ini. Kau tidak ada bedanya dengan pria itu."
Mikaela : "Pria itu? Dengan kumis dan segalanya!? Tidak mungkin!"
Jeanne : "Kupikir sudah waktunya pulang dan beribadah."
Mikaela : "Tidak, tunggu, Jeanne! Tidakkah kauingin melihat gua ini?"
Pada malam hari
Mikaela : "Maaf! Maafkan aku...!"
Jeanne : "Aku tidak lagi kecewa denganmu."
Mikaela : "Bahasa yang sangat sopan! Tidak biasanya kau tidak berbicara seperti itu kepadaku."
Jeanne : "Aku tidak marah padamu, oke?"
Mikaela : "Oh, terima kasih Tuhan. Aku benar-benar minta maaf."
Jeanne : "Tidak apa-apa. Akulah yang harus meminta maaf. Akulah alasan kau mati..."
Mikaela : "Apa yang kau bicarakan? Kita sudah membahas ini sebelumnya. Aku senang kau masih hidup, Jeanne."
Jeanne : "..."
Mikaela : " Dan aku masih bisa berinteraksi dengan dunia! Tidak dengan orang lain... Tapi aku masih bisa berbicara denganmu! Itu sudah cukup bagiku."
Jeanne : "... Terima kasih, Mikaela."
Mikaela : "Ayo, mari kita kembali ke gereja."
Jeanne : "Aku sangat, sangat minta maaf, Mikaela."
Di desa
Villager A : "Kau menemukannya?"

Komentar